Minggu, 12 Desember 2010

media pembelajaran efektif

Dari sekian banyak jenis media pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka masing-masing memiliki ke efektifan yang berbeda-beda antara satu media pembelajaran dengan media pembelajaran yang lain. Dari satu standar kompetensi suatu media pembelajaran di katakan efektif, akan tetapi untuk penggunaan pada standar kompetensi yang lain mungkin sudah tidak efektif lagi. Dengan pertimbangan ini maka memang harus di sediakan banyak media pembelajaran di SMK.
Khusus untuk proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maka ketersediaan banyak media pembelajaran memang layak untuk di sediakan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan. Hal ini di sebabkan karena SMK adalah sekolah yang ingin mencetak insan-insan profesional yang siap di terjunkan ke masyarakat sebagai tenaga profesional dan terdidik. Dengan demikian sekolah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam bentuk media pembelajaran.
Banyaknya mata pelajaran praktek kejuruan yang ada di SMK merupakan salah satu faktor pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran. Siswa sekolah kejuruan tidak hanya menguasai hal-hal yang bersifat teoritis, melainkan juga hal-hal yang bersifat praktek. Media pembelajaran menjadi hal yang penting untuk di sediakan pihak sekolah sehingga wacana di atas dapat terealisasi.
Secara umum, media pembelajaran di katakan efektif apabila memenuhi beberapa kategori berikut ini :
a. Kesesuaian terhadap materi, yakni media pembelajaran yang di pakai oleh guru harus mengacu pada standar kompetensi/ mata pelajaran yang ada, baik secara mikro maupun secara makro, sehingga ada kesesuaian antara media pembelajaran yang di pakai dengan standar kompetensi yang sedang di ajarkan di kelas.
b. Praktis dan simple, yakni media pembelajaran yang di pakai oleh guru harus bersifat sederhana dengan tujuan siswa dapat dengan mudah menerima penjelasan ataupun pemaparan materi yang ada.
c. Efisiensi dari segi waktu, yakni media pembelajaran yang di pakai harus mampu menyesuaikan dengan alokasi pembelajaran yang ada. Suatu media pembelajaran menjadi tidak efisien ketika harus di butuhkan waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikan satu standar kompetensi saja.
d. Reality, yakni media pembelajaran harus sesuai dengan realita dan kenyataan di lapangan. Apabila media pembelajaran yang di pakai sesuai dengan yang di temui, dan di hadapi siswa di masyarakat maka dapat di pastikan penyampaian materi akan dapat di terima dengan baik oleh siswa.
e. Ekonomis, yakni media pembelajaran tidak selalu media yang harganya mahal, banyak media pembelajaran yang mesuk kategori murah, sehingga para siswa mampu untuk membeli media pembelajaran untuk di pakai di rumah.


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya yang membuka program keahlian Teknik Audio Video, di tuntut untuk mampu menyediakan beberapa media pembelajaran untuk pelaksanaan proses pembelajarannya. Masing-masing media pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya.
Dari sekian banyak media pembelajaran efektif yang banyak di jumpai untuk di terapkan di Sekolah Menengah Kejuruan , dapat di ambil beberapa contoh antara lain :
a. Media pembelajaran berupa buku dan LKS.
Media pembelajaran buku dan LKS (Lembar Kerja Siswa) ini biasanya hanya dipakai pada mata pelajaran yang non kejuruan, misalkan agama, fisika, matematika, bahasa inggris, dan sebagainya.
b. Media pembelajaran berupa CD/ keeping CD
Media ini sering di jumpai sebagai media pembelajaran di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keping CD tersebut berisi tentang materi pembelajaran yang bisa di buka baik dengan computer ataupun VCD.
c. Media pembelajaran dengan LCD Proyektor.
Media pembelajaran ini dipakai untuk viewer dari materi pelajaran yang sudah di simpan pada computer, VCD, maupun media penyimpanan data yang lain.
d. Media pembelajaran berupa modul-modul praktek.
Modul praktek adalah buku tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan praktek di sekolah, modul praktek menuntun siswa di dalam kegiatan praktikum di laboratorium.
e. Media pembelajaran berupa Trainer.
Media pembelajaran berupa Trainer sering di jumpai pada beberapa sekolah kejuruan maupun tempat-tempat pelatihan dan kursus. Trainer ini berupa alat yang di kondisikan keadaan fisiknya untuk penunjang kebutuhan praktek di SMK. Media pembelajaran berupa Trainer ini banyak di minati oleh para siswa, karena mereka terlibat secara langsung di dalam kegiatan pembelajaran.
f. Media pembelajaran berupa bagan/skema
Bagan/ skema merupakan bentuk gambar perumpamaan dari sebuah materi pembelajaran. Dengan gambar perumpamaan ini diharapkan siswa mampu menguasai dan memahami materi pelajaran yang ad

Ruang Kelas Baru









Tahun 2010 ini ,SMK Negeri 1 Jiwan mendapatkan bantuan dana dari pusat untuk pembangunan 2 Ruang Kelas Baru ( RKB )dengan nilai bantuan sebesar Rp. 170 juta. Bantuan ini sangat membantu khususnya di dalam usaha penyediaan sarana dan prasarana belajar mengajar di SMK Negeri 1 Jiwan.

Satu terobosan yang dilakukan oleh panitia pembangunan adalah, penggunaan rangka baja ringan ( Galvalum )untuk mendukung kerangka atapnya. Dibandingkan dengan bahan kayu, maka bahan baja ringan ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1. Anti karat.
2. Usia yang dapat dipastikan untuk waktu yang relatif lama, bahkan selamanya.
3. Ringan.
4. Cepat di dalam pemasangan rangkanya.
5. Harga yang lebih murah.

Rangka atap baja ringan ( Galvalum ) akhir- akhir ini mulai trend di dunia kontruksi bangunan. hal ini terbukti semakin banyaknya desain- desain gedung yang menggunakannya. bahkan diperkotaan penggunaan rangka atap baja ringan ini mulai menjamur dipergunakan pada banyak kontruksi- kontruksi gedung.

SMK Negeri 1 Jiwan, patut berbangga dimana hal ini ( penggunaan kerangka atap baja ringan ) mungkin satu- satunya yang dipergunakan di beberapa Sekolah di wilayah Kabupaten Madiun.

Kami berharap untuk kesempatan yang akan datang, ini dapat dicontoh oleh kontruksi- kontruksi bangunan yang lain khususnya Sekolah- sekolah yang ada di wilayah kabupaten Madiun.

HArapan kami, semoga Ruang Kelas Baru ini mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan pendidikan khususnya di SMK Negeri 1 Jiwan Madiun.

Tidak lupa kami mengucapkan banyak- banyak terimakasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional yang telah membantu untuk pembangunan Ruang Kelas Baru.

hormat kami,
panitia/ sekolah.

Kamis, 27 Agustus 2009











STUDI TOUR KE VEDC MALANG

DAN PERPISAHAN SISWA-SISWI 2008/2009










Rabu, 11 Februari 2009


Media Pembelajaran berbasis TIK

A. MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR.
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengna demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar pekuang terjadinya verbalisme.
Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presntasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak.
Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.
Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset “. REClark ( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of media to encourage student to invest more afford in hearing has along history “.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.
Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar, yakni :
a. ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam proses belajar mengajar,
b. ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
c. ada perbedaan karakteristik setiap media
d. ada perbedaan pemakai media tersebut
e. ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.
2. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Penggunaannya
Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut, dalam hal ini media yang digunakan adalah Komputer dan LCD Proyektor. Arief S. Sadiman ( 1996 : 83 ) mengatakan bahwa :

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai ( media by utilization ) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD Proyektor meupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware ) yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit computer lengkap yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran khususnya PKn.
a. Komputer sebagai Media Pembelajaran
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.
Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas Indonesia(UI). Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur informasi yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (JUITA). JUITA menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga penting yang ada di UI dengan menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati, dkk 1997 dalam Benny A. Pribadi dan Rosita, Tita, 2000).
1. Kelebihan Komputer
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan "kesabaran komputer", dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast learner).Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning). Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini me-nyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.
Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)
2. Kekurangan Komputer
Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compatabilitydan incompability antara hardware dan software. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Disamping kedua hal di atas, merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.

b. Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran
Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)